Akhir minggu kemarin, Purwokerto sarat dengan kegiatan budaya. Semua acara tersebut dipadati oleh ribuan bahkan mungkin hingga ratusan ribu orang. Hari jadi Banyumas sendiri pun dilaksanakan dengan kegiatan padat budaya dengan mengadakan iring-iringan kirab hari jadi Banyumas yang begitu mengesankan. Ribuan orang memadati jalur yang dilewati oleh peserta kirab. Antuasiasme warga Purwokerto dan sekitarnya sungguh memberikan makna bahwa mereka sangat mencintai kotanya. Selain itu kesan pluralitas dan kebersamaan terlihat juga dalam acara itu. Seluruh elemen masyarakat mulai pejabat hingga pedagang kaki lima mendapat tempat dalam kirab itu.
Yah, usia Banyumas memang sudah uzur (427 tahun). Ciri khas sebagai daerah yang berbudaya sangat melekat erat pada Banyumas. Ribuan warga Banyumas yang larut dalam kegiatan budaya ini menunjukkan apresiasi masyarakat yang sangat tinggi pada kegiatan kebudayaan. Entah apapun motifnya,namun kegiatan budaya selalu diminati oleh sebagian besar warga Banyumas. Apresiasi ini sangat menggembirakan mengingat kegiatan budaya berpotensi sebagai alat dalam pendidikan dan alat untuk menjamin kualitas hidup masyarakatnya.
Di sisi lain, arus budaya modern dan gaya kota besar juga membanjiri Banyumas. Mulai dari gaya pakaian, musik hingga bahasa pun menghinggapi kalangan muda Banyumas. Yah, Banyumas memang unik. Di sinilah terjadi berbagai pertemuan budaya. dan hal tersebut haruslah dihargai sebagai penghormatan akan pluralitas selama tidak saling menganggu satu sama lain. Yang lebij disayangkan lagi, Banyumas belum memiliki tempat dimana kegiatan kebudayaan ini bisa dipentaskan. Arena budaya ini bisa menjadi ajang berkiprahnya para budayawan dan seniman Banyumas untuk mementaskan karya-karyanya. Minimnya arenabudaya ini membuat aktivitas kebudayaan Banyumas hanya muncul pada momen-monen tertentu saja. Tentu saja, perhatian akan tempat untuk aktivitas budaya ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah untuk lebih mengembangkan budaya daerah.
Sebagai kota yang kaya akan budaya, Banyumas bisa dikembangkan sebagai kota wisata budaya. Dalam usianya sekarang ini dan perkembangan potensi daerah ke depan, Banyumas sudah seharusnyalah mampu menempatkan dirinya sebagai kawasan tumbuh dan berkembangnya berbagai kesenian khas Banyumas seperti Calung Banyumasan, Pedalangan Gagrak Banyumasan, Ronggeng, Begalan, Cowongan bahkan Musik Kenthongan dan Calung, salawatan, lengger, angguk dan mungkin masih banyak lagi. Bukankah budaya menunjukkan identitas diri?
komunitas seni dan budaya mulai Sabang sampai Merauke, dari berbagai alat musik, tari, senjata tradisional untuk bentuk-bentuk adat dan budaya masyarakat
Rabu, April 22, 2009
Banyumas yang Kaya Budaya
Label: budaya, cinta budaya sendiri
Diposting oleh Unknown di 13.59 0 komentar
Langganan:
Postingan (Atom)