Pages - Menu

Minggu, Oktober 03, 2010

Masyarakat Lubuk Jambi, Punya Tradisi Unik

Masyarakat Lubuk Jambi, Punya Tradisi Unik
Setiap tahun setelah hari raya seperti di Idul Fitri 1431 Hijriyah.Masyarakat Kuantan Singingi menggelar beragam tradisi budaya yang unik.

Masyarakat Lubuk memiliki budaya perahu baganduang (Perahu yang digandeng dua atau tiga) sepanjang sungai batang kuantan.

Keunikkannya terletak pada perahu yang digandeng dua atau tiga unit, dengan dihiasi berbagai macam atribut berupa tonggak (tiang) yang diberi lambang tanduk kerbau, hiasan gambar Presiden dan Wakil Presiden, cermin, payung dan kubah masjid.

Bupati Kuansing H. Sukarmis diwakili Asisten Ekonomi dan Pembangunan H. Marduyut mengatakan, tradisi ini memiliki keunikan meski di daerah lain juga ada perahu hias akan tetapi keunikkan serta makna yang terkandung di dalamnya berbeda.

Hal ini disebabkan, makna yang terkandung dalam perahu ini lebih spesifik dan memberi pencerahan, petunjuk ajaran dan melambangkan kehidupan yang dialami masyarakat saat ini.

Misalnya payung dalam perahu melambangkan tempat berlindung, tanduk kerbau melambangkan masyarakat hidup dalam peternakan, kubah masjid melambangkan beragama Islam, bulan dan bintang melambangkan mengaji di surau dan masjid.

"Tradisi budaya Perahu Bergandeng ini jangan sampai menjadi slogan semata, akan tetapi harus dilestarikan untuk dapat dikunjungi para wisatawan," paparnya.

Tokoh masyarakat Drs. Nasrun Rasyid menilai perahu yang dimiliki masyarakat Lubuk Jambi ini tidak ada duanya di Indonesia dan sangat indah dipandang serta memiliki keunikkan tersendiri.

Oleh karena itu, perlu diperkenalkan kepada para wisatawan di masa mendatang karena tradisi ini tidak pernah datang begitu saja, akan tetapi memerlukan proses bertahun-tahun lamanya, ujarnya.

Perahu bergandeng yang ditampilkan tahun ini diikuti sebanyak delapan buah yang berasal dari lima desa, yang hilir dari hulu sungai kuantan dan menuju pancang finish (berjarak satu kilometer).

Semua perahu yang dihias indah bersama awaknya, secara beriringan dengan dipertontonkan kepada masyarakat yang berjejel di pinggir sungai kuantan melaju ke tujuan akhir yang ditentukan.

0 komentar: