Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) berada di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara. Nama taman nasional ini berasal dari dari nama sungai utama yang mengalir dan membelah Kabupaten Madina, Sungai Batang Gadis.
Sudah sejak lama masyarakat Madina menjalankan kearifan lokal yang masih bertahan sampai saat ini. Secara tradisional masyarakat telah melindungi hutan alam dan sumber air serta memanfaatkan sumberdaya alam secara bijaksana, misalnya melalui tata cara lubuk larangan, penataan ruang banua/huta, tempat keramat 'naborgo-borgo' atau 'harangan rarangan' (hutan larangan) yang tidak boleh diganggu dan dirusak.
Hutan dan Lubuk larangan dalam konsepsi tradisional adalah bagian dari suatu kawasan hutan milik suatu kampung yang tidak boleh dibuka untuk lahan pertanian atau kayunya tidak boleh diambil untuk keperluan perabot rumah. Kawasan demikian biasa juga dipercaya sebagai tempat yang dihuni oleh mahluk-mahluk halus yang menunggu hutan. Ada kepercayaan bahwa melanggar tabu untuk memasuki tempat-tempat demikian akan menyebabkan petaka bagi pelakunya.
Selain pada lingkungan hutan, konsep larangan tersebut juga berlaku untuk suatu kawasan tertentu di kawasan bagian aliran sungai. Bagian-bagian yang biasa dipantangkan bagi penduduk untuk menangkap ikan di dalam sungai adalah di lubuk-lubuk yang dalam dan diatasnya terdapat pohon-pohon besar yang berdaun rimbun. Tempat demikian juga dipercaya sebagai tempat ”penunggu” dan terlarang untuk melakukan aktivitas yang bisa mengganggu keberadaan mahluk-mahluk gaib yang mendiaminya.
Dalam pandangan hidup masyarakat Mandailing, air merupakan 'mata air kehidupan' yang bertali-temali dengan institusi sosial, budaya, ekonomi dan ekologis, sehingga harus dilindungi keberadaannya.
TNBG merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Gadis. DAS ini sangat penting artinya sebagai penyedia air yang teratur untuk mendukung kelangsungan hidup dan kegiatan perekonomian utama masyarakat, yaitu pertanian.
Beragamnya jenis flora dan fauna yang ditemui cukup untuk menjadikan alasan bahwa kawasan Batang Gadis ini perlu segera dilindungi, guna menekan laju kepunahan flora dan fauna di taman nasional itu.
Objek wisata di Madina, berpusat pada desa-desa yang berada di kawasan Taman Nasional Batang Gadis (TNBG). Yakni Desa Sibanggor Jae, Sibanggor Tonga dan Sibanggor Julu. Gunung Sorik Marapi setinggi 2.145 meter, pendakiannya bisa dilakukan melalui desa Sibanggor Julu.
komunitas seni dan budaya mulai Sabang sampai Merauke, dari berbagai alat musik, tari, senjata tradisional untuk bentuk-bentuk adat dan budaya masyarakat
Minggu, Oktober 03, 2010
Naborgo Borgo, Kearifan Lokal di Batang Gadis
Label: budaya, pariwisata
Diposting oleh Unknown di 10.38
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar