Selamat untuk kita semua "Anak Bangsa Indonesia", karena hari Jumat yang lalu, 2 Oktober 2009 UNESCO telah mengukuhkan Batik sebagai Warisan Budaya Indonesia.
Saya sendiri bangga dan salut terhadap sepak terjang pemimpin bangsa kita sekarang ini yang telah bisa berbuat banyak guna mengangkat Budaya Bangsa Indonesia ke jenjang taraf Internasional.
Tinggal masalahnya kita sebagai anak bangsa, bagaimana bisa tetap mempertahankan tradisi budaya kita masing-masing agar bisa tetap eksis sebagai Warisan Budaya. Jangan hanya karena baru ditetapkan Batik sebagai Warisan Budaya, maka kita berbondong-bondong memakai batik. Namun setelah lewat 3 bulan kita sudah tidak mau lagi memakainya.
Kita tahu persis bahwa segala sesuatu baik jasa maupun barang bisa tetap eksis kalau selalu ada "Permintaan" terhadapnya. Demikian juga dengan "Budaya" yang merupakan salah satu bentuk produk peradaban manusia.
Budaya bisa eksis bila selalu ada permintaan akan Budaya itu sendiri. Tanpa ada permintaan maka suatu budaya akan hilang dan musnah. Untuk itu saya mengajak semua pihak untuk selalu menciptakan permintaan terhadap budaya. Dan selalu menggunakan produk budaya merupakan salah satu bentuk sumbangsih agar kebudayaan itu sendiri dapat terus hidup dan berkembang.
Jadi apa yang bisa kita lakukan untuk menciptakan permintaan akan budaya? Berikut ini adalah cara yang bisa kita lakukan sebagai masayarakat awam guna menciptakan permintaan akan budaya.
Pakailah "Batik" setiap menghadiri acara undangan atau pesta, kalau mau memajang perhiasan di ruang tamu pajanglah "Keris", kalau mau memberikan les musik kepada anak anda pilihlah les musik "Angklung" atau "Gamelan".
Kalau mau menggelar pesta pakailah tarian daerah sebagai hiburannya. Cara-cara ini tentu akan menciptakan permintaan akan produk budaya itu sendiri dan dengan adanya permintaan maka otomatis akan menarik banyak orang untuk berkecimplung di bidang budaya.
Jangan pernah merasa rendah diri untuk menggunakan produk kebudayaan bangsa kita sendiri, karena budaya kita itu bernilai tinggi sebab Negara lain saja sering mengincar budaya kita.
Kalau kebudayaan kita tidak bernilai, mana mau Negara lain menggunakannya sebagai bahan promosi? Pikirkanlah wahai saudara sebangsaku. Jangan kita hanya bisa berkoar-koar saat budaya kita dirampas, tapi setelah budaya kita diakui di dunia Internasional kita tidak mau menggunakannya sebagai bagian dari hidup kita.
Bagaimana kita bisa duduk sejajar dengan bangsa lain di dunia, kalau kita tidak tahu bagaimana caranya menghargai budaya kita sendiri?
komunitas seni dan budaya mulai Sabang sampai Merauke, dari berbagai alat musik, tari, senjata tradisional untuk bentuk-bentuk adat dan budaya masyarakat
Selasa, Oktober 13, 2009
Cintailah Warisan Budaya Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar